Wednesday, March 28, 2007



Aceh..(3)

Pukul 05.30 kami terbangun oleh suara azan, ini adalah bangun pagi pertama kali kami di suak timah, he3x…kalau di Jakarta sholat jam segini sudah kesiangan, tapi kl disini baru azan, maklum beda waktu sholat Jakarta-meulaboh sekitar 50-60 menit. Cukup sedikit ternyata yang iktu sholat shubuh berjamaah, dank arena memang tidak ada lampu di kamar kami, maka kami langsung tidur lagi setelah selesai sholat, tidak sempat untuk tilawah.Bangun pagi..Jam 07.30 (he3x..kalau di Jakarta sudah siang yach??), kamipun langsung menuju ke TKP alias WarGa alias Warung Gaul dimana tempat bapak-bapak minum kopi dan ngobrol-ngobrol di pagi hari. Hal ini kita laukukan karena ini adalah salah satu pendekatan kita ke masyarakat. Di warga kami bertemu dengan banyak orang dan salah satunya adalah Pa keu’ci atau kepala desa atau kepala dusun. Pa Keu’ci ini benar-benar berbeda dengan kepala dusun lainnya, alias gak keliatan kepala dusun.Hm..mungkin karena beliau sudah tua dan tidak punya rumah, maka diaterlihat tampil sederhana saja, tapi jangan salah sangka , beliau itu ada orang yang paling dihormatin dan paling dipandand di Suak Timah ini, Subhanalloh.Di warga kami menyantap kue-kue ( hm..kalau gak salah..ada donat,kue kacang dan Roti selesai) plus the hangat. Sambil sarapan kami ngobrol, tidak berasa sekali waktu, sekitar jam 9 kurang kamipun pulang untuk mandi, oh iya..yang awalnya kami kira bayar mahal atas sarapan kami, ternyata cukup murah juga, he3x..Karena kami tidak punya kamar mandi maka kami meminta izin mandi di rumah bunda adi plus charge HP. Tetapi ketika sampai disana kami hanya bertemu dengan Pak Cut Yan, dan beliau ternyata sama baiknya dengan istrinya, kamipun diizinkan mandi di rumahnya, bahkan beliau menitipkan rumahnya kepada kita, sementara itu beliau pergi ke lading, subhanalloh begitu percayanya beliau dengan orang asing,apakah karena kebudayaan disini yang benar-benar percaya dengan orang asing? Ataukah memang jarang ada kemalingan di daerah ini. Setelah mandi kami menunggu pak Cut Yan yang sedang diluar, namun karena lama menunggu dan kami sudah berencana jam 10 pergi ke sekolah, kamipun akhirnya meninggalkan rumah pak Cut Yan, Hm..tadi kata Pak Cut Yan memang seperti itu,kalau ingin balik, rumah di tutup aja, gapapa kok.Wah coba aja Jakarta aman begini, gak ada maling, he3x..Skitar jam 10.15 kami datang ke Basecamp akhwat dan berangkat bareng-bareng menuju MAN dan SMA. Yang kami kunjungi pertama kali ialah MAN, awalanya kami mendatangi kelas MAN yang d SMP ( oh iya..karena gempa, dan baru ada 1 sekolah yang jadi, maka 1 gedung sekolah itu di pakai beramai-ramai oleh 4 sekolah : SMP,SMU,MAN,dan SMK). Ketika kami sampai disana, kami bertemu dengan Nur, Rahmi dan kawan-kawan.Karena ruang guru tidak ada disini, maka kami pergi ke kantor MAN yang tidak jauh dari tempat itu, Sesampainya disana kami berbincang-bincang dengan guru-guru disana dan ketua OSIM yang baru. Berdasarkan informasi dari guru-guru adalah : Sekolah ini hanya sementara saja, nanti akan di gabung dalam komplek madrasah yang katanya bulan juli nanti akan diresmikan, kemudian kondisi kelas 3nya yang kurang semangat menghadapi Ujian Nasional bulan depan,dll. Smentara itu, data yang kami dapatkan dari ketua OSIM adalah: mereka masih bingung dengan program kerjanya sendiri dan sulit dalam hal mengumpulkan perngurus OSIM. Setelah medapatkan data-data yang cukup, kami melanjutkan perjalanan menuju SMU, dan tidak lupa kami merekam kondisi MAN itu. Perjalanan menuju SMA sebenarnya sangat dekat, namun kami memakai jalan memutar karena untuk bisa melihat-lihat kondisi lain-lainnya. Selama kami jalan,kami menemukan banyak artifak-artifak alias bekas-bekas peninggalan suami mulai dari bagkai-bangkai rumah sampai daratan yang menjadi lautan, serta jalanan yang masih ada yang patah-patah, saking terpananya kita dengan kebesaran 4JJI, kami tidak ‘ngeh ketika motor kepala sekolah SMA membunyikan klakson ke kita.Karena sudah lewat,kamipun tetap melangkahkan kaki ke SMA, disana kami bertemu dengan Bunda Adi (beliau guru SMA juga), dan beberapa pengajar lainnya. Ketika kami sampai disana kami,murid-murid kelas 3 sudah pulang, jadi kami hanya bertanya-tanya saja kepada guru-guru tersebut dan akan kembali lagi ke SMA itu nanti sore untuk bertemu dengan ketua OSIS dan Wakaseknya. Azan sholat jumat mulai berkumandang, kamipun ikut bersama warga sholat jumat berjamaah,ternyata sholat jumat disini tidak beda dengan di Jakarta, hanya beda waktunya saja. Sempit terpikiran untuk mengganggu anak-anak yang di Jakarta yang jam 12 lagi sholat jumat, sementar kita disini blm sholat, mau miskol-miskol tapi gak jadi, he3x..Bada sholat jumat, kami ngobrol bersama Pak Keu’cik dan pak Bahar ( kepala sekolah SMK Perikanan dan kelautan). SMK yang di dirikan oleh pak Bahar ini baru tahun pertama jadi masih sangat muda sekali, dan mereka cukup sendang karena SMK jenis ini hanya ada 2 di aceh, yang satunya lagi di daerah aceh timur sana. Perbincangan dilanjutkan kembali di warung gaul bersama Pak Keu’cik yang sekaligus mentraktir kita makan siang (hore..makasih ya pak keu’cik). Beliatu berbicara banyak tentang daerah ini, dan menceritakan kejadian waktu sunami tersebut, beliau sharing kepada kita kalau banyak aparat desa yang hilang waktu sunami lalu, dan beliau sendiri sampai sekrang belum punya rumah tinggal, jadi selama ini beliau tinggal di kantor camat, tuh kan aneh yach? Ketua dusun atau setingkat lurah gak punya rumah? Beda banget sama Jakarta kan? He3x..Beliaupu bercerita bagaimana sakit hatinya ketika meminta bantuan ke pemerintah untuk pembangunan puskemas atau rumah sakit di Suak Timah, padahal suak timah ada ibu kota kecamatan, dan yang paling membuat marah pak keu’cik waktu itu adalah hilangnya daerah suak timah dipeta aceh yang terbaru versi pemerintah.sebuah frustasi bagi pak keu’cik ketika daerah dianggap sudah hilang.Skitar jam 3 kami bergerak ke SMA lagi untuk bertemu dengan Ketua Osis. Disana kami bertemu dengan wakasek bidang humas dan beberapa guru, kita dipertemukan dengan Ketua Osis sekarang dan mantan ketua Osis sebelumnya. Nama ketua Osis sekarang bernama Siti Zaitin Pona, orangnya cukup cantik tapi waktu ketemu kaya make lipstick gitu, makanya sedikit bingung, tetapi dibandingkan anak-anak daerah sini pona (panggilannya) sangat cantik. Saya berbicara sama pona, sementara itu puro berbicara dengan mantan ketua Osis, Mursal. Hanya sebentar pertanyaan saya tetapi jawabannya yang membuat saya bingung, Pona dilantik sekitar bulan agustus, namun selama ini belum ada kegiatan satupun yang dilakukan oleh Osis, aneh kan? Ditambah lagi sama tidak pernah rapat pengurus inti Osis selama in, nah lho…tambah aneh agi kan? Tetapi dia punya sedikit mimpi untuk bisa membuat sebuah Ekskul pramuka dan buat acara perpisahan anak kelas 3, ya..seperti itulah kondisi Osis di SMA Suak timah. Setelah selesai cari info-info kamipun pulang untuk sholat ashar, dalam perjalanan kami bertemu dengan mantan ketua dan wakil OSIM MAN tahun lalu. Sholat ashar selesai, kami lenjutkan dengan koordinasi kembali untuk langkah berikutnya, hasil dari pertemuan lebih kea rah aksi untuk SMA dan MAN plus Osisnya dan kekurangan barang-barang yang belum terbeli. Setelah koordinasi selesai kami pergi ke meulaboh dengan motor yang kami pinjem dari bunda nina, awalnya purwo ogah pergi karena ada kerjaan yang lain dan ban motor yang kemps, tapi karena sayanya yang dablek saya memaksakan tetap ke meulaboh. Setelah mengisi udara ban, kami pergi ke meulaboh, meulaboh itu ada ibukota kabupaten, sekitar 15 menit dari sini kalau dengan kecepatan 60km/jam, cukup jauh sih tetapi seru lho. Selama perjalanan kami bisa melihat peninggalan-peninggalan Sunami, seperti rawa yang sudah hancur pohon kelapa yang sudah tinggal tangkainya saja dan lain-lain.Walau nyasar,kami bisa sampai juga. Kami ke meulaboh untuk beli peralatan buat di suak timah plus nge-net sebentar.Setelah muter-muter kami akhirnya dapatkan sebagian besar barang-barang yang mau dibeli, Cuma satu yang tidak terbeli yaitu buku induk. Ada sebuah ketakjuban yang saya lihat waktu di merulaboh, subhanalloh…ketika waktu magrib semakin dekat, semua took-toko tutup tidak ada yang buja, lalu mereka berbondong-bonding ke masjid untuks holat magrib. Subhanalloh, peristiawa langka yang blm pernah kulihat, nuansa islam yang kental dimana semua orang berhenti beraktifitas ketika azan memanggil dan anak-anak yang mengaji baca margin…TOP deh, coba aja bisa di terrapin di Jakarta? Hm…gak mungkin lah..he3x..Setelah sholat kami datang ke warnet sebentar untuk cari info-info terbaru di Jakarta sekligus mencari bahan-bahan untuk try out, waktu itu kami dapat sms dari rumah bunda nina, beliau bilnag untuk pulang jangan malam-malam karean sering terjadi perampokan. Nah lho…aku pun langsung ragu-ragu masuk warnet, namun kita sepakati hanya sebentar di warnet. Di warnet, aku membuka email dan berita-berita lainnya, salah satunya berita meninggalnya ayahanda Hendy, innalillahiwaiinailaihirojiun. Setelah selesai urusan kami pun pulang, namun tidak semudah itu aja, karena ternyata motor yang kami pinjem memang bocor,jadinya kita harus lama di meulaboh lagi karena harus tambal ban, kamipun semakin khawatir karena pulang ke suak timah akan lebih malam, bunda nina maaf ya bunda kita pulang malam-malam.Dan agenda ke rumah Ka Srie juga tidak jadi karena keterlambatan kami. Sampai disana kami langsung ditanya-tanya gapapa kan waktu di perjalanan, bahkan bapak sampai mau menyusul kita, maafin ya pak! Akhirnya kami makan dan sedikit koordinasi dengan akhwatnya untuk acara sabtu besok, setelah bobo deh..wuah,..capek tenan….


Aceh…(2)

Pukul 5 pagi, mobil L300 berhenti di rumah makan di daerah singkil, aceh selatan. Daerah yang baru beberapa saat lalu terkena gempa sekitar 5,9 SR. Ini adalah istirahat pertama kami sejak naik L300, kamipun keluar untuk melepas ketegangan otot-otot kami. Hm..tapi sebenarnya kami sudah sempat beberapa kali berhenti tapi Cuma seberntar dan untuk istirahat supir, dalam perjalanan ini aku hampir berada di waktu klimahs, dimana aku sudah gak tahan dengan mati rasa ini dan ingin sekali muntah. Dengan menahan rasa tidak nyaman ini, akupun tertidur, dan terus melanjutkan perjalanan. Setelah sholat shubuh di singkil, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Meulaboh. Aku tidak tahu daerah-daerah mana saja yang telah aku lewati, pokoknya masih lama atau 8jam lagi untuk sampai meulaboh. Waktupun tidak terasa, kami sampai di daerah yang tidak aku kenal dan kami istirahat untuk makan sikang lagi, sekitar jam 11.30 kalau tidak salah. Kamipun ber4 makan di sebuah warung makan, karena kelaperan tidak makan 24 jam lebih (terakhir kita makan ialah makan siang sebelum berangkat, akupun kalau tidak salah makan kemairn itu jam 11 di kantin) kami yang cowok-cowok mkaan pakai ikan. Saya kira biasa-biasa saja makan disini, tidak mahal, Namun kami kaget ketika membayar, Total semuanya 80 ribu. Innalillahi, makan apa barusan kita? Kenapa semuanya bisa 80 ribu? Berarti kami makan 20ribu perorang dan hanya makan nasi plus ikan saja? Kok mahal banget ? kamipun dengan wajah manyun memberikan uang 80 ribunya itu.Dan kami melanjutkan perjalanan lagi. Dan sekitar jam 2 siang kami sampai di daerah meulaboh, namun mobil yang kami tumpangi harus mengantar penumpang lainnya dulu dan baru setelah itu ke suak timah, daerah tujuan kami. Aku pun melihat kondisi meulaboh yang cukup jauh berubah dibandingkan yang di perlihatkan oleh relawan-relawan sebelumnya. Kotanya sudah mulai berkembang dan denyut nadi aktifitas sudah mulai jalan, namun aku tidak tahu bagaimana desa suak timah yang merupakan daerah yang paling hancur waktu itu. Setelah penumpang lain sudah turun, kamipun melaju ke suak timah. Ketika kami sampai disana, purwo masih bingung karena kondisi daerah sana sudah jauh berubah, dan kamipun harus menghubungi beberapa orang untuk tahu kami harus pergi kemana dulu, setelah nelpon kesana-kesini kamipun memutuskan untuk ke rumah Bunda Nina, Aku belum tahu tentang beliau, tapi nanti juga tahu. Sekitar jam 3 sore kami sudah sampai di rumah Bunda Nina. Kamipun diterianya dengan hangat dan kami diperkenalkan dengan anaknya yang bernama cut meuly, meulu itu berarti melati, adik, adik ini masih TK dan malu-malu gitu. Sementara wanita-wanit ngobrol dengan Bunda Nina, yang cowok-cowok keluar dan ketemu dengan kenalan dulu yang berama Mawardi, Mawardi ini adalah pemuda di daerah ini dan anak dari pemilik warug di dekat rumah bunda, warung itu kami sebut warung gaul, karena warung itu tempat para warga berkumpul. Oh iya, kami di traktir sama mawardi Es cendol, he3x…Oh iya, aku lupa menjelaskan daerah suak timah, ketika aku sampai disana aku menemukan Barak-barak pengungsian yang beberapa diantarnya sudah kosong, lalu kau menemukan beberapa bangunan yang sedang di bangun oleh tidak tahu siapa. Disana itu ada kantor camatnya dan di depan kantor camat ada sekolah SD yang baru selesai dibangun 2 minggu lalu namun belum ditempati. Lalu di sebelah rumah bunda nina ada 2 kelas kosong buat TK hasil sumbangan dari world Vision, namun NGO ini tidak disukai oleh warga, maka dirusak.hiks3x.. Lalu di belakang rumah buda nina ada sekolah MAN dan SMA yang sedang dibangun, dan sekolah SMP yang dijadikan tempat untuk MAN,SMA,dan SMP belajar, jadi 1 sekolahan 3 jenis siswa. Di rumah bunda nina kami istirahat sebentar dan berikutnya kami mengunjungi Bunda Adi yang subhanalloh baiknya sama kaya bunda nina, disana kami disuguhi makanan dan kami yang cowok-cowoknya dapat diberikan tempat menginap oleh bunda adi, kami bermalam di rumah kosong punya bunda adi,sementara itu akhwatnya sama bunda nina. Setelah kami datang ke rumah kosong itu, terjadi benar-benar kosong, lalu tidak ada listrik dan tidak air. Kamipun bingung bagaimana nanti mandi, buang air, dll. Namun kami tetap semangat dan rela berada disini, berbeda sekali dengan tempat akhwatnya. Setelah merapikan tempat menginap kami, kami sholat di meunasah (mesjid),setelah itu aku punya pengalaman baru yaitu bagaimana buang air besar disini, aduh..sulit banget..hiks3x…Setelah sholat kami coba berkunjung ke Man untuk lihat-lihat dan balik lagi ke rumah bunda nina. Di rumah bunda nina, aku berkenalan dengan teman-teman cut meulu, ada puan, cut ilfi, dan lain-lainya lupa euy nama adik-adik itu. Oha iya kami pun betemu dengan anak lain yang bernama hendrike yang suka main bola, dia dan purwo ternyata masih kenal. Kamipun melanjutkan rapat koordinasi untuk kegiatan kedepannya, Cuma sebentar rapat pertama kali ini.Aku dan purwo langsung bersiap untuk mandi, karena di rumah sementara kami tidak ada tempat mandi,maka kami memutuskan untuk mandi di SMP, namun aku tidak berani mandi di SMP karena tidak ada gayung, gelap dan tidak ada gantungan baju, akupun memilih mandi di rumah bunda adi.Alhamdulillah bunda adi mengizinkan aku mandi di tempatnya yang tertutup dan nyama deh..he3x..Setelah sholat magrib dan sholat isya, kamipun melanjutkan rapat koordinasi lagi untuk kegiatan besok. Hm..sebenarnya kita gak enak nih sama bapa Mu,in yang ditempati rumahnya untuk rapat, walau beliau bilang boleh dipakai sampai jam 1, namun tetap saja tidak enak. Akhirnya rapat itu di ikuti 6 orang : Aku, purwo, victa, juni, Bapak dan Cut Meulu yang belum bobo (aduh,,cut..kamu kok kecil-kecil tidur malem? Bobo yach!). Hasil dari rapat ialah besok hari jumat kami akan melakukan touring dan silaturohim ke warga-warga.Skitar jam 11 malam kami menyelesaikan rapat, dan kamipun istirahat di rumah masing-masing dengan beralas tikar dan lampu petromax. Hua,,,ngatug….Oyasumi..


Aceh…(1)

Pukul jam 2 siang hari rabu, saya di jemput oleh tim relawan lainnya.Kami terdiri dari Saya, Purwo, Victa, Bapuk, dan Umar.Selama dalam perjalanan kamipun saling memberikan sharing pengalaman selama di aceh sana waktu dulu, segala hal guyonan ada semua, akupun jadi bingung ex petinggi-pettingi ui ko bisa error juga yach ^_^. Orang yang dulu saya kenal galak dan sangat perfectionis habis, ternyata hancur juga.he3x…Kami pun harus menunggu Victa yang mengambil barang-barang di rumahnya di daerah Univeritas pancasila.Perjalananpun kami lanjutkan dengan guyonan gilanya. Kamipun hatus berpacu dengan waktu karena jam 16.00 harus sudah chek-in.Dengan kecepatan super cepat mobil yang aku tumpangi akhirnya sampai di terminal 1 B Dalam negeri, kami berencana naik Air Asia pukul 16.25. Ini adalah pengalaman pertamaku naik pesawat, terus terang aku sangat khawatir karena sudah banyak berita-berita mengenai kecelakaan pesawat dan baru saja pesawat yang paling nyaman dan aman se-Indonesia, tidak luput dari kecelakaan, Pesawat garuda Indonesia Terbakar saat landing di Jogjakarta dan menewaskan skitar 49 orang. Peristiwa ini menambah ketakutan ku untuk naik pesawat ke medan ini.Tidak tahu pasti karena alas an apa, pihak Air Asia men-delay keberangkatan nya menjadi pukul 18.10.Aku pun menjadi semakin khawatir, semua perasaan negative selama perjalanan nanti keluar semuanya.Sambil menunggu dengan penuh kecemasan,aku coba mengikuti pembicaraan kawan-kawan yang tetap dengan guyonan-guyonannya. Tertawa sedikit atau sedikit bikin jayusan saja, Oh iya, yang berangkat ke medan itu hanya 3 orang, yaitu Saya,Purwo dan Victa. Bapuk dan Umar yang mengantarkan kami. Sekitar jam 17.30 kami chek-in, dan aku baru pertama kali melihat kondisi dalam bandara sendiri, sedikit berbeda dengan terminar internasional yang lebih rapih waktu aku melihatnya dulu.Aku melihat sudah banyak kurumunan orang yang sedang mengantri untuk bisa masuk pesawat, lalu speaker operator berbunyi dan mengatakan kepada kami pesawat ditunda lagi karena ada pergantian pesawat.Akupun tambah bingung dan super takut waktu itu, apakah ini akhir ajal ku, apakah ini penerbangan pertama dan terakhir ku? Aku cemas seribu cemas, namun tidak berani ku ungkapkan. Setelah sholat isya berjamaah, yang imam berdoa untuk keselamatan dalam perjalanan, tambah pusing lagi saja jiwa ini, semakin takut pokoknya deh.Aku pun mencatat dalam pengalaman hidupku, naik pesawat itu lamban, tidak bisa cepat dan tidak pasti alias aneh, karena aku berfikir ketika ada penumpang yang telat chek-in mereka di tolak masuk oleh operator, namun ketika pesawat tertunda mereka dengan gampangnya men-delay pesawat itu, tidak adil ini namnya. Sambil menunggu dengan cemas, jam 19.00 operator mengatakan pesawat siap diberangkatkan. Dengan perasaan bimbang aku langkahkan kaki ku menuju pesawat, perlahan demi perlahan aku tancapkan kakiku ini di tangga pesawat, sesaat aku hanya memikirkan kecil juga pesawat ini tidak sebesar yang aku pikirkan.Kemudian..aku masuk ke dalam ruangan kabin pesawat dan duduk di tengah tepat di atas mesin dan sayap. Aku pun tambah mengeri karena duduk di paling pinggir, di sebelah jendela, tepat di sebelah pesawat. Dengan kegugupan itu aku duduk diam sambil melihat-lihat sekitarku, ada 3 pramugari di pesawat itu yang terlihat, kayanya ada yang judes gitu deh.Setelah mendapatkan penjelasan dari pramugari dan latihan penyelamatan, kami harus memakai seat belt dan pesawat siap diberangkatkan, Dengan mengucapkan semua doa-do dari bibirku ini, kamipun take off. Huf…yang aku kira aku akan muntah pas take off ternyata tidajk terbukti.hore…Namun ketakutan ku belum hilang, ditambah phobia diriku terhadap ketinggian semakin lengkaplah penderitaan ini, tetapi aku beruntung ini malam hari jadi daratan tidak begitu keliatan, sehingga aku tidak perlu takut. Sikap pasrah saja yang aku perlihatkan selama perjalanan ini, sungguh ini menjadi pengalaman berhargaku. Seorang pramugari memberitahu penumpang kalau pesawat akan melewati cuacu buruk dan akan bergetar, kami disuruh untuk menggunakan seat belt lagi.Kya…aku jadi makin gugup.apakah pesawat ini akan jatuh atau apa, pokoknya semua yang negative keluar semuanya lagi.Namun….Alhamdulillah ternyata tidak seperti yang aku bayangkan. Pesawat ini terus maju bergerak walau beberapa kali bergetar.Ternyata kitapun hari sampai di medan, aku melihat kota medan di waktu malam, cukup indah waktu melihat lampu-lampu dari atas.Skitar jam 21,30 kami berhasil landing di bandara polonia medan.Dan kami dijemput oleh bis bandara menuju pintu masuk. Alhamdulillah….Terima kasih ya Alloh, Engkau telah menyelamatkan jiwa ini, engkau telah menenangkan diri ku. Di pintu masuk kami di sambut oleh Juni, Relawan dari Unsyah yang akan membantu kami selama di aceh. Tidak sulit menumukan dia, pokoknya mah gak cari ketemu deh.he3x..Tapi aku cukup salut sama juni, dia berada di bandara ini sejak jam 4 sore, dia dengan sabar menunggu kami yang telat datang lama sekali. Setelah mendapatkan semua barang-barang kami, kami menuju ke pintu keluar dan sudah ditunggu oleh Bang Adi dan Raul yang akan mengantarkan kami ke aceh dari medan. Namun, kami bukan di antar oleh mereka tetapi oleh travel lain, mereka bertugas hanya menjemput dan mencari travel yang mau berangkat malam hari, karena disini jarang ada yang mau berangkat malam hari. Dan kami ternyata pernyebab penumpang lain kesal, karen mereka tertunda berangkat karena menunggu kita. Dengan wajah tidak bersalah kami datang dan langsung memasukkan barang. Hm..oh iya, kita ke aceh tidak naik pesawat tetapi naik mobil L300, dan pasti tahu kan serperti ap di dalamnya, kami akan berjejal-jejalan di dalam.hik3x..Dan kami akan melakukan perjalanan yang cukup lama sekitar 14 jam. Perjalanan yang aku piker akan membosankan dan ternyata memang benar, duduk 14 jam sambil diam , al hasil mati rasa selama perjalanan itu. Ya..kami berangkat dari travel sekitar jam 22.10. Tetapi alhamdulilla penumpang kali ini cukup manuasiawi yaitu 10 orang di tambah barang-barang nan bayak di belakang. Selain kami ada 5 orang penumpang lain plus sopir. Iya..Go…akhirnya kami pun jalan menuju ke aceh…Go Aceh,,Go! Saya datang aceh..Ya 4JJI,Aku berdoa semoga misi ku ini adalah keihlasan ku sendiri, aku ingin membantu rakyat aceh dan aku ingin diriku ditempa dengan cara lain. Terima kasih ya 4JJi semoga perjalanan ini bermanfaat.

Di dalam L300 pukul 00.24 gak tahu dimana..HIDUP ACEH…