Wednesday, March 28, 2007


Aceh…(2)

Pukul 5 pagi, mobil L300 berhenti di rumah makan di daerah singkil, aceh selatan. Daerah yang baru beberapa saat lalu terkena gempa sekitar 5,9 SR. Ini adalah istirahat pertama kami sejak naik L300, kamipun keluar untuk melepas ketegangan otot-otot kami. Hm..tapi sebenarnya kami sudah sempat beberapa kali berhenti tapi Cuma seberntar dan untuk istirahat supir, dalam perjalanan ini aku hampir berada di waktu klimahs, dimana aku sudah gak tahan dengan mati rasa ini dan ingin sekali muntah. Dengan menahan rasa tidak nyaman ini, akupun tertidur, dan terus melanjutkan perjalanan. Setelah sholat shubuh di singkil, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Meulaboh. Aku tidak tahu daerah-daerah mana saja yang telah aku lewati, pokoknya masih lama atau 8jam lagi untuk sampai meulaboh. Waktupun tidak terasa, kami sampai di daerah yang tidak aku kenal dan kami istirahat untuk makan sikang lagi, sekitar jam 11.30 kalau tidak salah. Kamipun ber4 makan di sebuah warung makan, karena kelaperan tidak makan 24 jam lebih (terakhir kita makan ialah makan siang sebelum berangkat, akupun kalau tidak salah makan kemairn itu jam 11 di kantin) kami yang cowok-cowok mkaan pakai ikan. Saya kira biasa-biasa saja makan disini, tidak mahal, Namun kami kaget ketika membayar, Total semuanya 80 ribu. Innalillahi, makan apa barusan kita? Kenapa semuanya bisa 80 ribu? Berarti kami makan 20ribu perorang dan hanya makan nasi plus ikan saja? Kok mahal banget ? kamipun dengan wajah manyun memberikan uang 80 ribunya itu.Dan kami melanjutkan perjalanan lagi. Dan sekitar jam 2 siang kami sampai di daerah meulaboh, namun mobil yang kami tumpangi harus mengantar penumpang lainnya dulu dan baru setelah itu ke suak timah, daerah tujuan kami. Aku pun melihat kondisi meulaboh yang cukup jauh berubah dibandingkan yang di perlihatkan oleh relawan-relawan sebelumnya. Kotanya sudah mulai berkembang dan denyut nadi aktifitas sudah mulai jalan, namun aku tidak tahu bagaimana desa suak timah yang merupakan daerah yang paling hancur waktu itu. Setelah penumpang lain sudah turun, kamipun melaju ke suak timah. Ketika kami sampai disana, purwo masih bingung karena kondisi daerah sana sudah jauh berubah, dan kamipun harus menghubungi beberapa orang untuk tahu kami harus pergi kemana dulu, setelah nelpon kesana-kesini kamipun memutuskan untuk ke rumah Bunda Nina, Aku belum tahu tentang beliau, tapi nanti juga tahu. Sekitar jam 3 sore kami sudah sampai di rumah Bunda Nina. Kamipun diterianya dengan hangat dan kami diperkenalkan dengan anaknya yang bernama cut meuly, meulu itu berarti melati, adik, adik ini masih TK dan malu-malu gitu. Sementara wanita-wanit ngobrol dengan Bunda Nina, yang cowok-cowok keluar dan ketemu dengan kenalan dulu yang berama Mawardi, Mawardi ini adalah pemuda di daerah ini dan anak dari pemilik warug di dekat rumah bunda, warung itu kami sebut warung gaul, karena warung itu tempat para warga berkumpul. Oh iya, kami di traktir sama mawardi Es cendol, he3x…Oh iya, aku lupa menjelaskan daerah suak timah, ketika aku sampai disana aku menemukan Barak-barak pengungsian yang beberapa diantarnya sudah kosong, lalu kau menemukan beberapa bangunan yang sedang di bangun oleh tidak tahu siapa. Disana itu ada kantor camatnya dan di depan kantor camat ada sekolah SD yang baru selesai dibangun 2 minggu lalu namun belum ditempati. Lalu di sebelah rumah bunda nina ada 2 kelas kosong buat TK hasil sumbangan dari world Vision, namun NGO ini tidak disukai oleh warga, maka dirusak.hiks3x.. Lalu di belakang rumah buda nina ada sekolah MAN dan SMA yang sedang dibangun, dan sekolah SMP yang dijadikan tempat untuk MAN,SMA,dan SMP belajar, jadi 1 sekolahan 3 jenis siswa. Di rumah bunda nina kami istirahat sebentar dan berikutnya kami mengunjungi Bunda Adi yang subhanalloh baiknya sama kaya bunda nina, disana kami disuguhi makanan dan kami yang cowok-cowoknya dapat diberikan tempat menginap oleh bunda adi, kami bermalam di rumah kosong punya bunda adi,sementara itu akhwatnya sama bunda nina. Setelah kami datang ke rumah kosong itu, terjadi benar-benar kosong, lalu tidak ada listrik dan tidak air. Kamipun bingung bagaimana nanti mandi, buang air, dll. Namun kami tetap semangat dan rela berada disini, berbeda sekali dengan tempat akhwatnya. Setelah merapikan tempat menginap kami, kami sholat di meunasah (mesjid),setelah itu aku punya pengalaman baru yaitu bagaimana buang air besar disini, aduh..sulit banget..hiks3x…Setelah sholat kami coba berkunjung ke Man untuk lihat-lihat dan balik lagi ke rumah bunda nina. Di rumah bunda nina, aku berkenalan dengan teman-teman cut meulu, ada puan, cut ilfi, dan lain-lainya lupa euy nama adik-adik itu. Oha iya kami pun betemu dengan anak lain yang bernama hendrike yang suka main bola, dia dan purwo ternyata masih kenal. Kamipun melanjutkan rapat koordinasi untuk kegiatan kedepannya, Cuma sebentar rapat pertama kali ini.Aku dan purwo langsung bersiap untuk mandi, karena di rumah sementara kami tidak ada tempat mandi,maka kami memutuskan untuk mandi di SMP, namun aku tidak berani mandi di SMP karena tidak ada gayung, gelap dan tidak ada gantungan baju, akupun memilih mandi di rumah bunda adi.Alhamdulillah bunda adi mengizinkan aku mandi di tempatnya yang tertutup dan nyama deh..he3x..Setelah sholat magrib dan sholat isya, kamipun melanjutkan rapat koordinasi lagi untuk kegiatan besok. Hm..sebenarnya kita gak enak nih sama bapa Mu,in yang ditempati rumahnya untuk rapat, walau beliau bilang boleh dipakai sampai jam 1, namun tetap saja tidak enak. Akhirnya rapat itu di ikuti 6 orang : Aku, purwo, victa, juni, Bapak dan Cut Meulu yang belum bobo (aduh,,cut..kamu kok kecil-kecil tidur malem? Bobo yach!). Hasil dari rapat ialah besok hari jumat kami akan melakukan touring dan silaturohim ke warga-warga.Skitar jam 11 malam kami menyelesaikan rapat, dan kamipun istirahat di rumah masing-masing dengan beralas tikar dan lampu petromax. Hua,,,ngatug….Oyasumi..

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home